Inovasi Siswa SMK Yang Mampu Menciptakan Alat Tambal Ban Portable Praktis dan Dapat Disimpan Dalam Bagasi

iklan


Pernahkah anda mengalami ban bocor saat berkendara apalagi bocor ketika berada jauh dari tempat atau bengkel tambal ban. Nggak kebayang capek nya kan, namun jangan khawatir sekarang ada alat yang bernama Tyre Press hasil karya dari salah satu siswa SMK yang berada di jawa tengah.

Tyre Press itu lah nama alat yang diciptakan oleh Muhammad Alfan Alvian SMK N 1 Kedungwuni. Alat utamanya berupa rangkaian besi berbentuk P yang pada bagian bawahnya terdapat tuas untuk memutar, kemudian terdapat juga alat lain yang ukurannya tidak terlalu besar yaitu besi, untuk mencongkel ban bagian dalam dan kompon serta kertas. 

Untuk cara pemakaian nya  : 
  • 1. Keluarkan ban dalam menggunakan besi cukil.
  • 2. Cari titik bocor.
  • 3. Kemudian gunakan gerinda pada besi untuk menggosok ban pada bagian yang bocor agar kasar.
  • 4. Beri kompon pada lubang kemudian balut dengan kertas HVS. Lalu tempelkan ke leher knalpot yang masih panas dan kunci pakai Tyre Press.
Tyre Press berfungsi menjepit ban yang sudah diberi kompon dan dibalut kertas ke leher knalpot dengan kencang sehingga kompon melebur di ban dan menutup lubang. Untuk menjaga agar knalpot tetap panas, maka mesin motor harus tetap menyala. Hanya membutuhkan waktu lebih kurang 5-15 menit lubang pada ban sudah bisa tertambal.

"Agar hasil penambalan dapat kering dan dingin maka jangan lupa kasih air sebelum melepaskan. Jika sudah dirasa dingin maka lepas jepitan dan lihat hasilnya," ujar Alfan.

Nah... sekarang bagaimana untuk proses pemompaan pada ban ? Ternyata masih ada alat praktis satu lagi yang tak kalah keren yaitu alat Kompresor Engine : berupa selang penghubung antara ujung knalpot dengan pentil ban. Untuk caranya cukup mudah, sambungkan selang dengan ujung knalpot dan pentil, kemudian stater motor secara manual dengan posisi off atau mati.




"Mesin harus off, kemudian starter secara manual nanti bannya akan terisi angin meskipun mesin mati," tandasnya.

Perlengkapan ini cukup praktis dan muat apabila disimpan dalam bagasi, namun sayang alat ini hanya bisa digunakan pada motor jenis matic. Alfan masih berfikir untuk melakukan pengembangan pada alat tersebut karena membutuhkan penyesuaian agar bisa digunakan oleh motor jenis apapun. Jika alat ini dapat diproduksi massal harganya cukup terjangkau tidak sampai Rp.100.000,-

"Gara-gara ban bocor ketika di hutan akhirnya kepikiran bikin alat ini," ujarnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah, Tegoeh Wynarno mengatakan inovasi yang dikembangkan siswa SMK N 1 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, itu sangat bermanfaat. Pihaknya akan melakukan pendampingan kepada penemu untuk pengembangan alat.

Mari kita ambil hikmah dalam hal ini : "Tidak selamanya yang kita anggap kesulitan atau kesusahan akan berdampak buruk. Hanya gara-gara ban bocor saja anak SMK ini mampu menciptakan alat yang sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri bahkan untuk orang lain pada nantinya ^_^"  

Resource : Detik.News